Lintasindonesia.id, KOTAMOBAGU – Beberapa pekan terakhir, wilayah Bolaang Mongondow Raya, khususnya Kota Kotamobagu, mengalami cuaca ekstrem yang mengkhawatirkan. Curah hujan yang tinggi menjadi ancaman serius karena dapat memicu berbagai bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Dalam menghadapi situasi ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotamobagu terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan terburuk.
Tingginya Curah Hujan dan Potensi Banjir
Curah hujan yang tinggi selama beberapa pekan terakhir meningkatkan risiko terjadinya banjir di beberapa daerah di Kotamobagu. Banjir dapat terjadi dengan cepat dan berdampak luas, mengakibatkan kerugian materi dan non-materi. Kepala BPBD Kotamobagu, Asriyanti, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat yang tinggal di dekat bantaran sungai. Masyarakat diharapkan selalu memantau kondisi air sungai dan segera melaporkan jika terjadi peningkatan yang signifikan.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran air dan sungai. Sampah yang menumpuk dapat menyumbat aliran air dan memperparah kondisi banjir. Pemerintah setempat juga telah menginstruksikan untuk melakukan pembersihan saluran air secara rutin sebagai langkah pencegahan.
Ancaman Tanah Longsor di Daerah Lereng Bukit
Tidak hanya banjir, curah hujan tinggi juga meningkatkan risiko tanah longsor, terutama di daerah yang berada di lereng bukit. Tanah yang jenuh air cenderung lebih mudah bergerak dan menyebabkan longsor. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor diimbau untuk selalu waspada dan segera evakuasi jika ada tanda-tanda longsor, seperti retakan di tanah atau dinding bangunan.
BPBD Kotamobagu juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memperparah kondisi tanah, seperti penebangan pohon yang berlebihan atau pembangunan tanpa perencanaan yang matang. Menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam pohon dan memperkuat struktur tanah adalah langkah preventif yang sangat penting.
Peran Aktif Masyarakat dalam Menghadapi Bencana
Menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana alam, peran aktif masyarakat sangatlah penting. Pemerintah Kotamobagu melalui BPBD telah menyusun berbagai strategi dan langkah-langkah mitigasi, namun tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, upaya ini tidak akan maksimal. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil oleh masyarakat:
Edukasi dan Informasi: Masyarakat diharapkan untuk selalu update dengan informasi cuaca terkini melalui media yang terpercaya. BPBD Kotamobagu juga aktif memberikan informasi melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial dan radio lokal.
Kesiapsiagaan: Setiap keluarga diharapkan memiliki rencana darurat yang jelas, termasuk jalur evakuasi dan lokasi titik kumpul. Pastikan semua anggota keluarga mengetahui dan memahami rencana ini.
Kebersamaan dan Solidaritas: Dalam situasi bencana, kebersamaan dan solidaritas antarwarga sangatlah penting. Saling membantu dan mendukung, terutama bagi mereka yang lebih rentan seperti lansia dan anak-anak, adalah kunci untuk menghadapi bencana dengan lebih baik.
Upaya Pemerintah dalam Menghadapi Cuaca Ekstrem
Pemerintah Kotamobagu melalui BPBD tidak hanya mengimbau, tetapi juga aktif melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko bencana. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain:
Pemantauan dan Peringatan Dini: BPBD Kotamobagu bekerja sama dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca secara real-time dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Informasi ini disebarkan melalui berbagai saluran agar dapat diterima dengan cepat dan luas.
Penyediaan Sarana dan Prasarana: Pemerintah telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk menghadapi bencana, seperti peralatan evakuasi, tempat penampungan sementara, dan stok logistik yang mencukupi.
Pelatihan dan Simulasi: BPBD Kotamobagu secara rutin mengadakan pelatihan dan simulasi penanganan bencana bagi masyarakat. Tujuannya agar masyarakat lebih siap dan terlatih dalam menghadapi situasi darurat.
Febri Limbanon