Lintasindonesia.id, KOTAMOBAGU – Perubahan cuaca ekstrim atau La Nina yang melanda wilayah Indonesia bagian Timur, dan Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Kotamobagu, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan Pelatihan Penanggulangan dan Mitigasi Bencana pada Rabu, (4/9/2024), bertempat di Aula Kantor Bappelitbangda Kotamobagu.
Pelatihan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, sekaligus melakukan Rapat Kerja Tim Reaksi Cepat Lintas Sektor, sesuai perintah Penjabat (Pj) Wali Kota, Abdullah Mokoginta.
Dalam sambutannya Sekda Kotamobagu Sofyan Mokoginta menekankan pentingnya persiapan strategi dan langkah-langkah mitigasi bencana.
“Pelatihan ini di ikuti oleh 33 peserta dari unsur desa dan kelurahan yang termasuk dalam kawasan rawan bencana di Kotamobagu,” ujarnya.
Menurutnya bencana alam memang tidak pasti, namun kita harus menyiapkan strategi tentang langkah-langkah mitigasi.
“Kan sudah ada dokumen rencana penanggulangan bencana daerah, di situ memuat berbagai langkah strategis mitigasi serta penanganan bencana, juga ada peta rawan bencana. Kalau di Kotamobagu, ada 17 desa yang rawan bencana,” beber Sofyan.
Ia pun menegaskan bahwa meskipun diharapkan tidak ada bencana yang terjadi di Kotamobagu, kewaspadaan tetap harus menjadi prioritas.
“Kesiapan kita harus menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan warga masyarakat Kotamobagu. Ini menjadi tanggung jawab bersama. Makanya Rapat Kerja Tim Reaksi Cepat Lintas Sektor ini bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi antar lembaga serta instansi. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan situasi darurat dapat direspon secara efektif dan efisien,” tegasnya.
Dipenghujung sambutannya, Sekda Kotamobagu menyampaikan pesan dari Pj Wali Kota kepada seluruh peserta pelatihan, agar mengikuti pelatihan ini untuk berpartisipasi aktif, mendengarkan baik-baik materi yang akan disampaikan.
Febri Limbanon