Nasli Paputungan menyampaikan bahwa menjemur hasil pertanian di bahu jalan dapat mengganggu arus lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan. Fenomena ini menjadi perhatian khusus mengingat beberapa minggu terakhir Kotamobagu diguyur hujan, sehingga banyak hasil panen palawija masyarakat tertahan dan menyebabkan mereka mencari tempat alternatif untuk menjemur.
“Kami akan menyampaikan kepada para Sangadi dan Lurah untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar diarahkan menjemur hasil pertanian di halaman atau lapangan yang ada di desa atau kelurahan masing-masing. Menjemur di bahu jalan dapat menyebabkan kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan,” ujar Nasli Paputungan belum lama ini.
Nasli menegaskan bahwa meskipun menjemur hasil pertanian adalah bagian dari aktivitas ekonomi masyarakat, menjemur di bahu jalan bisa membahayakan pengguna jalan lainnya. “Sebagai pemerintah, kami menghimbau masyarakat untuk mencari alternatif tempat menjemur yang lebih aman dan tidak mengganggu,” tambahnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotamobagu, Marham Anas Tungkagi, juga menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan desa dan kelurahan terkait aktivitas penjemuran hasil panen di bahu jalan. “Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelurahan terkait penjemuran ini. Masyarakat tidak harus menggunakan batu besar atau pot bunga yang bisa menyebabkan kecelakaan,” tegasnya.
Imbauan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan di jalan raya, serta mencari solusi yang lebih aman dan efektif untuk menjemur hasil pertanian mereka.
Editor : Febri Limbanon