BOLMONG, Lintasindonesia.id – Pejabat Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Ir. Limi Mokodompit, MM, menghadiri acara perayaan adat Tulude Jemaat GMIBM BETHESDA di Desa Tiberias Kecamatan Poigar, Sabtu 4/02/2023. Didalam perayaan tersebut, kedatangan Bupati disambut secara adat oleh masyarakat setempat.
Dalam sambutanya Bupati Limi memberikan apresiasi serta menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran pengurus dan seluruh Jemaat BETHESDA Desa Tiberias atas pelaksanaan ibadah sukur pesta Adat Tulude, karena melalui momentum ini semakin menguatkan iman dan keyakinan saudara-saudara dalam mensyukuri segala karunia dan kasih tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagaimana masyarakat Bolaang Mongondow yang terkenal dengan keberagaman suku Etnis dan Budayanya. Salah satu Etnis besar yang berada di Kabupaten Bolaang Mongondow adalah Etnis masyarakat Nusa Utara, yang setiap awal tahun melaksanakan Tradisi Warisan Budaya Leluhur, yaitu pesta rakyat Tulude. Dan karenaTulude merupakan acara yang paling populer di kalangan masyarakat Nusa Utara, sehingga di tahun 2015 lalu oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, telah menetapkan Tulude masuk dalam deretan Warisan Budaya Bangsa Indonesia,” ucap Limi.
Lanjut Bupati, “Ada tiga etnis suku besar yang hidup berdampingan di Kecamatan Poigar, antara lain, Etnis Mongondow, Minahasa dan Nusa Utara. Kegiatan Tulude harus tetap dilestarikan. Agendanya harus rutin dan turun temurun karena dengan ini, masyarakat etnis Nusa Utara di Kabupaten Bolmong semakin mencintai budaya dan adat-istiadatnya. Hal ini sebagai senjata untuk menangkal trend Globalisasi dan Modernisasi yang dapat mengakibatkan generasi muda semakin melupakan warisan budaya lokal sebagai kekayaan bangsa kita sejak dahulu kala,” tegas Limi.
“Saya atas nama pemerintah mengucapkan banyak terima kasih. Pada tahun 2022 hingga memasuki tahun 2023 ini, Bolaang Mongondow dalam keadaan aman dan tenteram. Kita tidak bisa membangun tanpa keamanan dan kenyamanan masyarakat. Mari kita ciptakan suasana yang aman di Tanah Totabuan. Karena Torang Semua Basudara, Torang Samua Musti Baku-Baku Sayang. Masyarakat Bolaang Mongondow sangat menjunjung tinggi Moto leluhur kita yaitu Mototompiaan, Mototabian, bo Mototanoban. Artinya, saling Memperbaiki, saling Mengasihi, dan saling Mengingatkan, yang dibingkai dengan Mo’oaheran dan Mobobahasaan yang artinya Saling Menghargai. Kita harus merasakan apa yang saudara-saudara kita rasakan serta saling membantu, “Ungkap Limi.
Kegiatan ini dihadiri oleh, Danramil Poigar, Kapolsek Poigar, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kasat Pol PP, Camat dan Sangadi.
(Hery)