Lintasindonesia.id, KOTAMOBAGU – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) RI, Benny Rhamdani, pada Jumat 05 Mei 2023, melakukan sosialisasi terkait pekerja Migran kepada masyarakat Desa Poyowa Besar II.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Halal Bi Halal ini sebelumnya juga dilaksanakan di Desa Poyowa Besar I pada Kamis 4 Mei 2023.
Adapun hari kedua jajaran BP2MI RI melakukan sosialisasi di Kantor Balai Desa Poyowa Besar II yang dipimpin langsung Benny Rhamdani dan didampingi Kepala BP2MI Sulawesi Utara (Sulut) Hendra Makalalag.
Dalam kesempatan itu Kepala BP2MI RI Benny Rhamdani dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini menjelaskan tugas BP2MI yang ada di pusat
“Tugas saya ini bukanlah hal yang mudah, berat tugas ini, yang diurus ada 9 juta orang ada di 80 Negara. 4,6 juta Migran resmi dan 4,4 juta orang yang ilegal bekerja di luar Negeri,” ujar Benny Rhamdani.
Saat ini peluang kerja terbatas, kata Benny melanjutkan, anak-anak muda mengejar peluang kerja jadi ASN pun terbatas sehingga kerja di luar Negeri harus ditangkap, gajinya juga besar.
“Korea gajinya 23 juta hingga 30 juta, Jepang 27 juta sampai 30 juta, Jerman untuk profesi perawat 34 juta sampai 40 juta,” ujarnya.
Jadi, masyarakat jangan terpengaruh dengan adanya isu atau berita kalau pekerja Migran itu ketika bekerja di luar Negeri ada yang diperkosa dan dianiaya karena itu pekerja yang ilegal, bukan yang legal.
“Yang resmi itu dilepas oleh Presiden RI bapak Joko Widodo, Menteri, anggota DPR RI juga melepas keberangkatan pekerja Migran yang sudah berpakaian kemeja dan dasi rapi. Nginap pun di hotel bintang 4 dua malam. Boleh dibuktikan dengan vidionya yang ada di akun Facebook saya dan yang di Instagram,” kata Benny lagi menerangkan.
Ia pun mengajak masyarakat yang ada di wilayah Kotamobagu khususnya kalau ingin bekerja di luar Negeri langsung bertemu dengan kepala BP2MI Sulut.
“Langsung saja minta Negara-negara mana yang ada peluang kerja, pasti pak Hendra Makalalag akan menangani soal itu,” katanya.
Ia juga menegaskan kalau bekerja di pabrik industri luar Negeri tidak sama dengan perusahaan yang ada di daerah kita barang-barang diangkat dan dipikul, pabrik luar Negeri itu kariawannya menggunakan seragam. Bekerja pun sangat mudah dengan alat mesin pembantu pekerjaan manusia.
Ia menambahkan, untuk anak-anak muda ingin jadi pekerja Migran harus memiliki keahlian bahasa.
“Jangan khawatir, Pemerintah sudah menyiapkan kursus bahasa dengan biaya yang sudah ditanggung oleh Pemerintah. Lagian kalau kursus cuma perlu belejar selama 3 bulan. Jadi saya ajak anak-anak muda manfaatkan peluang kerja ini untuk nasib anda kedepan,” imbunya.
Saat ini program yang sedang dilakukan BP2MI RI pengadaan perumahan murah untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Program ini untuk mempermudah PMI bekerja agar tidak sulit mencari tempat tinggal. Nah, untuk Sulawesi Utara kalu PMI sudah banyak kami akan adakan program tersebut untuk Sulut,” imbunya.
Untuk diketahui, selain Kepala BP2MI RI dan Kepala BP2MI Sulut, dalam rombongan tersebut turut dihadiri juga Kepala BP2MI Jawa Barat, Sagadi Desa Poyowa Besar II, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan jajaran perangkat Desa Poyowa serta tamu undangan yang sempat hadir. (SL)