MESKIPUN Kota Manado masih berada di zona orange soal tingkat resiko penyebaran Covid-19, namun dinamika pergerakan ekonomi di semua sektor mulai pulih kembali. Hal ini terlihat ketika hampir semua dunia usaha di kota metropolitan Manado mulai membuka usaha mereka.
“Kami bersyukur karena bapak Walikota ikut memberikan kesempatan kepada kami untuk tetap berdagang, meskipun kami tetap dalam penerapan protap covid,” kata Jefri Mandak, salah satu pedagang sepatu di kawasan eks shopping center Manado bahwa kelonggaran berjualan untuk pedagang sudah diberlakukan Pemkot Manado sejak Juli 2020 lalu.
Walikota Manado GS. Vicky Lumentut, pada kesempatan itu mengatakan, pihaknya sejak Februari 2020 lalu telah melakukan kajian soal dampak penyebaran virus Covid-19 terhadap pendapatan per kapita masyarakat di Kota Manado. “Sejak peristiwa penyebaran virus pertama kali di Kota Wuhan, kami sejak dini sudah mengsosialisasikan kepada masyarakat untuk memberdayakan lahan tidur yang ada di sekitar kita, termasuk memanfaatkan pekarangan rumah kita dengan teknologi pertanian sederhana,” terangnya.
Ditambahkan walikota, di bidang jasa dan perdagangan umum, semenjak Agustus 2020 lalu, transaksi perdagangan di kota Manado termasuk cukup tinggi. “Itu terlihat, ketika sejumlah sarana pertokoan bahkan mall mulai dibuka kembali, meskipun dengan penerapan protap covid yang sangat ketat. Saya berfikir bahwa masyarakat saya harus hidup di situasi pandemi, meskipun kita wajib mematuhi protap kesehatan,” tegasnya.
Lanjut GSVL, sapaan akrab walikota dua periode ini, tidak hanya sektor perdagangan yang mulai bangkit, sektor pariwisata lokal juga mulai beroperasinya sebagian besar hotel di Kota Manado, meskipun tingkat daya huni masih belum maksimal. “Bapak dan Ibu bisa merasakan bagimana lalu lintas kita mulai macet. Sejumlah titik-titik perekonomian mulai dipadati pengunjung. Ini bukti bahwa, ekonomi di Kota Manado mulai hidup kembali,” tutup suami tercinta Julyeta PA Runtuwene.(ale)