Lintasindonesia.id, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Sofyan Mokoginta, menghadiri Forum Grup Discution (FGD) terkait peningkatan dan penguatan ekonomi pertanian dan perkebunan di Kota Kotamobagu, yang bertempat di Hotel Sutan Raja Kotamobagu.
FGD yang diselenggarakan oleh pemerhati ekonomi yang tergabung dalam Bina Investasi Kerakyatan (BIK) ini melibatkan kelompok petani Kotamobagu.
Kegiatan dibuka oleh Sekda Kota Kotamobagu Sofyan Mokoginta, SH, mewakili Wali Kota Kotamobagu Ir. Hj. Tatong Bara, Selasa 14 Maret 2023.
Adapun kegiatan tersebut mengangkat tema “Peningkatan dan Penguatan Ekonomi Sektor Pertanian dan Perkebunan Guna Mendukung Investasi di Wilayah Kota Kotamobagu.”
Dalam kesempatan itu, Sekda Sofyan Mokoginta menyebutkan kondisi pertanian dan perekonomian yang da di Kota Kotamobagu, dimana Kotamobagu boleh dikatakan masih unik, karena Kota yang memiliki area pertanian dan perkebunan yang cukup besar.
“Total luasan Kotamobagu sebesar 108 kilo meter persegi, sedangkan luas pertanian dan perkebunan ada sekitar 6500 hektar. Artinya ini masih sangat besar di tengah-tengah perkotaan,” ujar Sekda.
Sofyan mengatakan, uniknya, masyarakat yang ada di Kotamobagu sebagian besar adalah petani.
“Bahkan tadi juga sudah disampaikan Pak Wadir Intelkam Polda Sulut bahwa dirinya adalah petani, dan saya juga bagian dari itu, saat ini saya sedang belajar untuk berkebun,” bebernya.
Lanjut, bahwa ini juga bersinergi dengan program Pemerintah Pusat yaitu bagaimana melakukan gerakan pengendalian inflasi melalui “Gerakan Menanam Cepat Panen”. Kemudian sejalan dengan program Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yakni “Mari Jo Ba Kobong.”
Ia menjelaskan, dari 6500 luas pertanian dan perkebunan, sekitar 60 persen dari luas Kotamobagu masih sangat besar.
“Untuk sebasaran itu paling besar ada di wilayah Kotamobagu Selatan. Sehingga nantinya Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) itu sebagian besar berada di Kotamobagu Selatan,” ujarnya.
“Kurang lebih luas LP2B itu sebesar 600 hektar,” sambungya.
Lebih lanjut, data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa kontribusi dari sektor pertanian sebesar 8,24 persen pada tahun 2021 dan tahun 2022 ada 8,27 persen.
“Ini masih mempunyai kontribusi cukup tinggi dalam rangka pertumbuhan ekonomi yang ada di Kotamobagu,” terangnya.
Masih kata Sofyan, akibat dampak pandemi covid 19 tahun 2021 laju pertumbuhan sektor pertanian kita di Kotamobagu menurun.
“Karena pengaruh pandemi, berkurangnya tenaga kerja, mahalnya biaya operasional, mahalnya pupuk sehingga angka pertanian menurun,” ujarnya lagi.
BPS menunjukan data Minus 0,78 persen di tahun 2021. Namun kabar gembiranya pada tahun 2022 sektor pertanian naik signifikan menjadi 6,84 persen.
“Artinya kita bisa lihat bahwa begitu menggeliatnya pertanian kita pada tahun 2022. Tentu ini merupakan potensi yang sangat besar yang perlu kita sama-sama bagaimana meningkatkan pertanian kita,” ujar Sekda Sofyan Mokoginta.
Sementara, Salah Satu Narasumber Petani muda Ashar Pramana Hatam, ST menyampaikan, bahwa kunci sukses dalam pertanian adalah mindset dari petanian atau pola pikir dari petani.
“Pola pikir petani yang mempunyai impian. Petani harus memiliki visi misi, juga harus memiliki kecerdasan keuangan atau memanajemen keuangan,” ujar Ashar Pramana Hatam yang juga Pengusaha Muda, saat memberikan materi di depan para peserta.
Reporter : Siti Nurhadisa Limbanon
Editor : Febri Limbanon