Lintasindonesia.id, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran ( Damkar ) (SATPOL-PP dan Damkar), pada Rabu 7 Juni 2023 kemarin, kembali melakukan penertiban pedagang yang menggunakan bahu jalan dan trotoar di eks Pasar Serasi dan 23 Maret.
Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Kotamobagu Sahaya Mokoginta, mengatakan penertiban dilakukan karena para pedagang telah menggunakan area publik yang bukan diperuntukkan sebagai tempat berjualan.
“Jadi Penertiban ini dilakukan guna keserasian dan kelancaran tertib, makanya kami melakukan penertiban pedagang yang menggunakan bahu jalan dan trotoar di area eks Pasar Serasi dan Pasar 23 Maret Kotamobagu, terutama lapak dan kandang ayam yang sudah menggunakan bahu jalan. Mereka berjualan bukan pada tempatnya,” terang Sahaya.
Ia pun kembali mengingatkan para pedagang agar mematuhi ketentuan yang ada dengan berjualan di tempat yang telah ditentukan oleh Pemkot Kotamobagu.
“Pemkot Kotamobagu telah menyiapkan Pasar 23 Maret, Pasar Poyowa Kecil dan Pasar Genggulang sebagai tempat berjualan,” ujarnya
“Kami imbau para pedagang untuk berjualan di 3 lokasi ini. Mari kita manfaatkan fasilitas yang telah disiapkan pemerintah. Selama berjualan di tempat yang telah ditentukan, tentu kami tidak akan melakukan penertiban,” jelasnya lagi.
Terpisah pedagang ayam yang ditertibkan di eks pasar serasi, Muchlis Korompot mengatakan kedatangan para pedagang di kantor Satpol PP kota kotamobagu untuk membuat surat pernyataan untuk tidak berjualan di trotoar dan bahu jalan.
“Menurut aturan sebenarnya akan diproses perbuatan kami ini, tapi dari pemerintah kota kotamobagu masih memberikan kelonggaran agar tidak diulangi kembali, hari ini kami buat surat pernyataan agar tidak mengulangi berjualan di bahu jalan serta trotoar dan langsung membawa pulang jualan kami,” tutur Muchlis.
Ia pun meminta kepada pemerintah kota kotamobagu untuk dapat menertibkan seluruh pedagang yang ada di eks pasar serasi agar ada pemerataan dalam relokasi tersebut.
“Jadi waktu relokasi pertama ke pasar genggulang di antara satu dan dua bulan penjualan kami cukup bagus hasil penjualannya namun seiring waktu berjalan para penjual pun mulai kosong-kosong karena sudah mulai pindah pelan-pelan ke Eks palapa , dan kami yang di pasar genggulang mulai merugi,” tambahnya. (*/SL)