Rival ke Senayan, Ini Prediksi Kekuatan Politik YSM dan Tandem Tatong Bara

Lintasindonesia.id, BMR – Dua figur atau tokoh yang namanya masing-masing sudah tenar di Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow khususnya, Bolaang Mongondow Raya (BMR) umumnya, yakni Ir. Hj. Tatong Bara dan Yasti Soepredjo Mokoagow sebagai caleg di DPR RI dapil Sulawesi Utara (Sulut) pada Pemilu serentak 2024.

Keduanya bersahabat, tapi dalam politik mereka berdua boleh dibilang pisah jalan. Yasti maju dari PDIP. Sedang Tatong dari Nasdem.

Yasti Soepredjo Mokoangow (YSM) Mantan Bupati atau Kepala Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Induk ini, digadang-gadang punya kans besar memenangi suara BMR sekaligus mengunci satu kursi karena tak hanya memiliki basis masa di Bolmong Induk, namun se-BMR.

Srikandi BMR ini juga berpengalaman dalam pertarungan pemilu. Ia pernah memenangi suara BMR dan menjadi anggota DPR RI dua periode sewaktu masih berbendera PAN, serta didukung dengan finansial yang kuat.

Sementara Tatong Bara punya basis pendukung yang kuat. Ia dua periode menjabat Wali Kota Kotamobagu mulai 2013-2018 dan 2018-2023 yang akan berakhir 23 September 2023. Kekuatan politiknya yang bersumber dari mesin partai Nasdem yang berkuasa di Boltim dan Kota Kotamobagu, branding pun juga cukup kuat.

Menurut Pengamat Politik Ferry Daud Liando, Tatong dan Yasti sebetulnya memiliki segmentasi pemilih yang sama. Keduanya kalangan perempuan yang berasal dari Bolmong dan beragama yang sama yakni Muslim. Pun popularitas mereka cenderung sama karena pernah menjadi kepala daerah.

Meski memiliki segmentasi yang sama, persaingan kedua tokoh besar ini bisa saja berpotensi merugikan keduannya. Sebab, konsentrasi pemilih akan terpecah dan suaranya terbagi merata. Jika ini terjadi maka akan ada calon lain memanfaatkan situasi tersebut.

Baca Juga:  Buka uji kompetensi pejabat tinggi pratama, "ini pesan bupati iskandar"

Namun Tatong Bara akan diuntungkan pada tatacara konversi suara menjadi kursi. Pada Pasal 415 ayat 2, Undang-undang No 7 Tahun 2017 tertulis dalam hal penghitungan perolehan kursi DPR, suara sah setiap parpol yang memenuhi ambang batas perolehan suara dibagi dengan bilangan pembagi 1 dan diikuti secara berurutan oleh bilangan ganjil 3;5;7; dan seterusnya. Artinya model pembagian dengan istilah Sainte Lague ini adalah untuk mendapatkan kursi di angka ganjil.

Sementara Yasti memiliki kompetitor yang sangat besar di internal PDIP Dapil Sulut diantarnya Rio Dondokambey, Wenny Lumentut, Vanda Sarundajang dan James Sumendap. Jika melihat soliditas PDIP saat ini untuk pembagian 1,3,5 berpotensi besar di kapling PDIP.

Sedangkan untuk pembagian 7,9,11 kemungkinan akan terbagi ke partai-partai lain seperti Nasdem, Demokrat atau Golkar. Dalam kondisi inilah Tatong masih akan lebih berpeluang di banding Yasti.

Jadi kalau mekanisme pembagian kursi model angka ganjil kemungkinan akan lebih diuntungkan ke Tatong Bara dari pada Yasti.

Konsolidasi Caleg Nasdem se-Sulawesi Utara :

Belum lama ini partai NasDem menggelar kegiatan konsolidasi Caleg se-Sulawesi Utara yang dihadiri ratusan kader terbaik yang siap bertarung di Pileg 2024, bertempat di Kantor DPW Partai NasDem, Paniki, Manado,  Senin, 14 Agustus 2023 lalu.

Adapun tujuan konsolidasi ini dalam rangka membangun soliditas dan mematangkan kesiapan para caleg menjelang Pileg 2024 dengan mengusung metode kolaborasi sesuai pembagian wilayah kerja prioritas serta wilayah kerja independen.

Hal itu diungkapkan Ir. Hj. Tatong Bara. Menurutnya, kegiatan tersebut juga terkait pemaparan sosialisasi pergerakan caleg Provinsi, Pusat dan Daerah dan pembagian kolaborasi Caleg berdasarkan wilayah kerja prioritas daerah pemilihan dari 6 Caleg DPR-RI.

Baca Juga:  Audiensi dengan Pelaku Usaha, Tatong Bara Sekaligus Sosialisasi Ranperwa Batas Desa dan Kelurahan

“Seperti saya no urut 1 itu di Bolmong Raya, Mitra, Manado dan juga Minut. Ada beberapa yang berkolaborasi caleg DPRD Provinsi di bawah DPR-RI, nanti DPRD Provinsi berkolaborasi dengan siapa saja di bawahnya, maka Caleg DPR-RI no urut 1 akan terlihat wilayah kerja independennya,” ujar Tatong Bara.

Meski demikian, para caleg NasDem juga tidak hanya dibatasi dengan wilayah kerja prioritas, namun juga diberikan keleluasaan demi meraih kesuksesan bersama.

“Ada namanya WKI atau wilayah kerja independen. Kalau kita punya kawan, keluarga, kita bebas se-Sulut. Kita juga diberi tugas untuk mensosialisasikan diri sesuai no urut di tingkatan masyarakat. Kemudian kita mencoba berkolaborasi didalam tugas-tugas untuk meraih dukungan seluas -luasnya,” kata Wakil Ketua Dewan Pakar DPW Partai NasDem ini.

Tandem Tatong Bara di Pileg 2024 :

Sosok Tatong Bara yang bakal maju sebagai Caleg DPR-RI diketahui memiliki basis pendukung militan yang besar. Srikandi NasDem yang terkenal low profile dan ramah khas totabuan juga akrab dengan semua kalangan termasuk di internal partai.

Wakil Ketua DPRD Kota Manado, Adrey Laikun yang juga caleg DPRD Kota Manado yang ternyata menjadi tandem kolaborasinya di wilayah kerja prioritas khususnya dapil Tuminting, Bunaken, Bunaken Kepulauan.

“Saya bisa bertandem baik itu logistik maupun bentuk sosialisasi di masyarakat juga. Insyaallah bertandem sampai pak Adrey memperoleh suara yang besar dan DPR RI juga memperoleh suara yang besar,” ujar Tatong.

Selain sebagai incumben, Adrey Laikun juga adalah pendulang suara terbanyak serta merupakan aset berharga partai.“Khusus dengan pak Adrey, saya bersyukur bisa bertandem dengan beliau,” pungkasnya.

Editor : Febri Limbanon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *