Hebat, Musda Pertama LMI Minahasa Kedepankan Toleransi

ORGANISASI masyarakat (ormas) adat terbesar di Indonesia, Laskar Manguni Indonesia (LMI), Sabtu, 20 Maret 2021 menggelar Musyawarah Daerah (Musda) I, Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Kabupaten Minahasa di Kelurahan Tateli, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Peserta Musda terdiri dari pengurus DPP LMI dan DPD LMI Minahasa, serta seluruh Tonaas Walak se-Kabupaten Minahasa.

Menariknya di Musda I LMI Minahasa, toleransi antar agama sangat kuat terjalin. Buktinya, gelaran Musda I LMI Minahasa ini dipercayakan ketua dan jajaran panitia untuk muslim. Bahkan jajaran pengurus LMI Kabupaten Minahasa pun banyak diisi para pemuda muslim. Hal ini dibenarkan Ketua DPP LMI, Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten Minahasa, John Kapoh MSi yang hadir mewakili Bupati Minahasa di Musda I DPD LMI.

Pdt Hanny mengatakan Musda I DPD LMI Minahasa ini bergambar dari komitmen toleransi dan NKRI dari Panitia 9 Perumus Pancasila. “Peserta Musda LMI, mari kita melihat peristiwa bersejarah di masa lalu, ketika Panitia 9 yang dibentuk untuk merumuskan Pancasila. Di mana disepakati menghapus 7 kata di Sila Pertama Pancasila dari Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan yang Maha Esa walau sempat terjadi deadlock,” ungkapnya.

Baca Juga:  GAMKI dan PMI Sulut Maknai Hari Kasih Sayang Berdonor Darah

Ia menyebut saat itu Panitia 9 beranggotakan 8 tokoh muslim dan 1 tokoh dari Kristen yakni AA Maramis, seorang tokoh asal Sulawesi Utara, Tokoh Minahasa. “Bisa dibayangkan jika waktu itu dilakukan voting, pasti 7 kata itu tidak dihapus, karena hanya satu yang beragama kristen yaitu AA Maramis. Tapi itu tidak terjadi, karena komitmen toleransi dan NKRI yang sangat kuat, sehingga Sila Pertama Pancasila disepakati Ketuhanan Yang Maha Esa,” terang Pdt Hanny.

Pdt Hanny juga mengajak seluruh LMI baik di Indonesia maupun luar negeri dan khususnya di Kabupaten Minahasa untuk selalu mengedepankan komitmen toleransi dan NKRI. “LMI akan selalu berada di garis terdepan menjaga toleransi dan NKRI. Pancasila harga mati. Bagi yang ingin mengganti Pancasila, ingin merusak toleransi dan memecah belah NKRI kita lawan. Bersama TNI/Polri LMI siap hadapi kelompok intoleran, terorisme dan radikalisme,” tegasnya.

Kadis Sosial Kabupaten Minahasa, Drs John Kapoh MSi mengaku bangga dan siap mensuport kegiatan LMI. “Ditangan Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw, LMI mampu menghadirkan dan menyatuhkan denominasi agama dalam ormas LMI. Ini sangat tidak mudah, tapi Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw mampu dan itu sudah terbukti. Sangat berjiwa nasionalis,” puji Kapoh dan disambut aplaus serta teriakan I Yayat U Santi dari seluruh anggota LMI yang hadir.

Baca Juga:  Pantau Malam Tahun Baru, Gubernur OD Minta Patuhi Prokes Covid-19

Sementara, Ketua Panitia Musda I LMI Minahasa, Syahrir Masloman tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupten Minahasa yang sudah membantu hingga pelaksanaan Musda I LMI Minahasa bisa berjalan sukses. “Musda I LMI Kabupaten Minahasa ini sangat terlihat kekuatan toleransi agamanya. Perlu diketahui bahwa LMI itu milik masyarakat Sulawesi Utara. LMI bukan milik segelintir agama dan ini kami buktikan, yang hadir di Musda I LMI para tokoh serta pemimpin ormas islam yang ada di Kabupaten Minahasa,” akunya.

Nampak hadir di pembukaan Musda I LMI Minahasa, Ketua NU Kabupaten Minahasa, Safarudin Made Pungge SE, Ketua MUI Kabupaten Minahasa, Haji Husein Assegaf, Wakil Ketua NU Kabupaten Minahasa Iskandar Lakoro SAG, Wakil Ketua NU Kabupaten Minahasa DPD, Syahrir Masloman, Kapolsek Pineleng yang diwakili Kanit Sabara Polsek Pineleng, Ipda Lui Utusan serta para tokoh muslim di Minahasa.(ale/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *