Lintasindonesia.id, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan Masterplan Smart City tahap dua, di laksanakan selama dua hari yakni tanggal 31 juli hingga 1 Agustus, yang bertempat di aula pertemuan Diskominfo, Senin 31 Juli 2023 kemarin.
Dalam kegiatan tersebut, turut di hadiri Pemateri dari Kementrian Kominfo pusat, para kelapa OPD, dan sangadi/lurah se kotamobagu.
Pemateri yang merupakan Konsultan City Asean Kementrian Kominfo RI Mila Karmila menjelaskan, kegiatan hari ini merupakan program dari kementrian kominfo RI dimana ada 100 kota untuk smart city dan salah satunya kota kotamobagu.
“Ini merupakan Bimtek ke dua yang kami laksanakan, dan bimtek pertama sudah di laksanakan se bulan yang lalu serta saat itu kami menyampaikan memang di perlukan smart city karena banyak penduduk yang akan beralih ke kota. Tidak menutup kemungkinan di tahun 2045 penduduk indonesian itu akan pindah ke kota, intinya kami sudah menyiapkan kota yang cerdas untuk melayani kebutuhan masyarakat,”ujarnya.
Mila mengatakan, bagaimana cara menjadikan kota cerdas memang tidak terkait dengan teknologi yang merupakan pengungkit akan tetapi di perlukan masyarakat dan inovasi jadi cukup sesuatu yang sederhana kemudian di berikan sedikit inovasi itu sudah menjadikan cerdas. Jadi jangan di anggap kota cerdas itu di mulai dengan teknologi atau sesuatu yang canggih sehingga masyarakat tidak tahu, yang mudah-mudah saja karena terkait pelayanan.
“Jika di lihat kotamobagu ini akan menjadikan kota jasa dan perdagangan serta hal sudah sangat baik, tinggal bagaimana caranya karena jasa itu pelayanan oleh karena itu, pelayanan harus maksimal dan paripurna agar pelayanan yang di berikan efisien serta efektif. Di butuhkan selain pemerintahan yang tanggap terhadap kebutuhan, juga di butuhkan sasaran untuk masyarakat penerima bantuan agar mereka siap juga, sehingga program ini butuh dukungan pemerintah, masyarakat, bersama-sama berpartisipasi untuk mewujudkan kotamobagu sebagai kota jasa dan perdagangan yang cerdas serta berdaya saing,”terangnya.
Lanjutnya, pelayanan terus di tingkatkan tidak perlu harus ada potensi sumber daya alam tetapi jasa misalnya menyediakan hotel yang bagus pada saat ada pemateri hal ini sudah cukup bagus.
”Intinya, kami terus memberikan suport kepada kominfo yang ada di 100 kota dan ini sudah kali ke dua, bimtek ke tiga di bulan september, dan keempat di bulan oktober, serta berharap ke depan kami akan mengeluarkan program quiquin yang merupakan satu program yang harus d laksanakan di tahun 2024,”ujarnya. (**/SL)