PANDEMI covid-19 hingga kini masih merajalela dan berimbas disegala sektor, salah satunya pengangguran yang meningkat tajam. Nah, UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo punya solusi untuk mengatasinya. Diawal tahun 2021, UPT BPMI SulutGo akan gencar melakukan sosialisasi di 15 kabupaten/kota di Sulut dan Gorontalo.
Kepala UPT BP2MI SulutGo, Hendra Makalalag mengatakan kalau menjadi tenaga migran merupakan solusi terbaik dalam rangka mengatasi pengangguran, karena saat ini permintaan pekerja migran Indonesia mencapai ratusan ribu tenaga kerja. “Jepang merupakan salah satu negara yang membuka peluang bagi pekerja migran, begitu juga Korea dan Vietnam,” terangnya.
Lanjut Hendra, saat ini UPT BP2MI sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulut dalam rangka pembiayaan pendidikan dan pelatihan migran. “Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggungjawab pendidikan dan pelatihan merupakan tanggungjawab pemerintah daerah. Untuk itu kami sedang berupaya agar biaya pendidikan dan pelatihan pekerja migran bisa dianggarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota,” harapnya.
Hendra menambahkan, jika pendidikan dan pelatihan pekerja migran dibiaya lewat APBD, maka akan banyak warga yang tertarik untuk menjadi tenaga migran. “Selama ini yang menjadi kendala biaya pelatihan dan pendidikan yang tinggi sehingga pekerja migran kurang diminati. Dengan makin banyaknya pekerja migran maka secar otomatis akan mengurangi pengganguran bahkan tenaga migran bisa menjadi penghasil devisa jika mereka telah bekerja disana,” jelasnya.(ale/*)